Definisi, Serba Serbi

Sejarah Video Conference

AT&T

Video conference atau konferensi video adalah teknologi komunikasi yang memungkinkan individu atau kelompok berinteraksi secara langsung melalui video dan audio secara real-time, meskipun berada di lokasi yang berjauhan. Berikut ini adalah perjalanan sejarah perkembangan teknologi video conference.


1. Awal Mula (1920-an – 1930-an)

Teknologi konferensi video berakar pada pengembangan televisi. Pada tahun 1927, Bell Labs mendemonstrasikan transmisi gambar melalui jaringan telepon, sebuah langkah awal menuju komunikasi video. Di tahun 1930-an, perusahaan seperti AT&T mulai mengembangkan prototipe “video phone,” meskipun teknologinya masih terbatas pada transmisi gambar statis.

Gambar referensi:

  • Prototipe Picturephone pertama oleh AT&T (1964).

2. Perkembangan Awal (1950-an – 1970-an)

Pada tahun 1964, AT&T meluncurkan Picturephone pada World’s Fair di New York. Layanan ini memungkinkan komunikasi video langsung, tetapi karena biaya tinggi dan teknologi yang kurang praktis, layanan ini tidak diterima luas oleh masyarakat.

Kemajuan lain terjadi pada 1970-an, ketika teknologi kompresi data mulai berkembang. Kompresi ini memungkinkan transmisi data video dengan lebih efisien, yang menjadi dasar untuk pengembangan konferensi video di masa depan.

Gambar referensi:

  • Picturephone AT&T yang ditampilkan di pameran World’s Fair 1964.

3. Era Komersialisasi (1980-an – 1990-an)

Di era 1980-an, ISDN (Integrated Services Digital Network) memungkinkan transfer data dengan kecepatan yang cukup untuk komunikasi video. Ini membuka jalan bagi perusahaan seperti PictureTel dan Polycom untuk memperkenalkan sistem konferensi video komersial.

Pada awal 1990-an, webcam pertama kali diperkenalkan oleh peneliti di Universitas Cambridge. Webcam tersebut, yang dikenal sebagai “Trojan Room Coffee Pot,” digunakan untuk memantau ketersediaan kopi di ruang penelitian.

Gambar referensi:

  • Webcam Trojan Room Coffee Pot.

  • Sistem video conference awal oleh PictureTel atau Polycom.

4. Revolusi Internet (2000-an)

Munculnya protokol internet (IP) membawa perubahan besar dalam teknologi video conference. Dengan teknologi ini, komunikasi video menjadi lebih mudah diakses melalui jaringan internet. Skype, yang diluncurkan pada 2003, menjadi salah satu platform populer pertama untuk komunikasi video secara gratis.

Kemajuan dalam teknologi codec, seperti H.264, membantu meningkatkan kualitas video sekaligus mengurangi kebutuhan bandwidth, menjadikan video conference lebih efisien.

Gambar referensi:

  • Tampilan awal Skype saat peluncuran.

  • Diagram alur komunikasi IP-based video conference.

5. Era Modern (2010-an – Kini)

Pada 2010-an, aplikasi berbasis cloud seperti Zoom, Microsoft Teams, Google Meet, dan Webex mempermudah pengaturan konferensi video tanpa memerlukan perangkat keras khusus. Pandemi COVID-19 pada 2020 mempercepat adopsi teknologi ini di berbagai sektor, seperti pendidikan, bisnis, dan layanan kesehatan.

Kemajuan teknologi seperti jaringan 5G, realitas virtual (VR), dan kecerdasan buatan (AI) juga mulai diintegrasikan untuk meningkatkan pengalaman konferensi video.

Gambar referensi:

  • Tampilan antarmuka Zoom atau Microsoft Teams.

6. Masa Depan Video Conference

Video conference di masa depan diperkirakan akan semakin imersif dengan integrasi teknologi realitas virtual (VR) dan augmented reality (AR). Selain itu, keamanan data dan privasi akan menjadi perhatian utama, dengan pengembangan teknologi enkripsi yang lebih canggih.

Gambar referensi:

  • Konsep konferensi video berbasis VR.

Video conference telah mengalami perjalanan panjang dari teknologi eksperimental hingga menjadi alat komunikasi esensial di dunia modern. Dengan terus berkembangnya teknologi, video conference diperkirakan akan memainkan peran yang semakin penting dalam menghubungkan orang-orang di seluruh dunia.